sampailah pada pagi ini. aku rasa keadaannya sama, persis sama. mata lelah begadang semalaman hanya karena sebuah hal yang namanya keasyikan. atau mungkin pelarian? entahlah. kurasa semua berjalan biasa saja dengan ketakutan akan suatu hal. akan sebuah tanya “nanti jadi apa”.
kapan hari sebuah kata “hidup hanyalah menunda kekalahan”, ya ada benarnya juga. tidak ada yang namanya kemenangan akan hidup kalo toh nanti semua jadi senja, lalu beranjak mati. kalo aku boleh bertanya, pada saat seperti apa orang-orang itu, kamu, kalian merayakan akan suatu hal yang disebut kemenangan?
begitu banyak hal, begitu banyak beban. aku pikir, di sekali hidup ini kenapa tak dinikmati, kenapa harus selalu diratapi? kenapa harus “jadi orang” untuk diakui kalau aku hidup? ah,, aku sekarang orangnya bisa tahan, kata Chairil. kalaulah memang hidup hanya menunda kekalahan, seperti yang dibilangnya juga, mungkin ada satu hal berarti yang harus dilakukan sebelum pada akhirnya mati.
tapi aku tidak akan pernah mau “jadi orang”