selarut ini, kususuri trotoar dalam gelap malam sepi
sebakar kretek, telusup kabut pendar lampu jalanan. aku sendiri
ah, ada kucing kecil mengigil di pinggir jalan,
sebelahnya segeletak tubuh terbujur tidur.
baunya pesing. berselimut koran, kedinginan.
heran!
kupandangi dua makhluk sambil isap kretek dalamdalam
rupanya dia bangun, lalu tersenyum.
giginya putih, bersih.
malumalu kutawarkan kretek lalu bergegas pergi
saat itu disambarnya tanganku
“kemana kawan?” tanyanya
“hujan datang bentar lagi, mana kalengmu? air ini berkah Tuhan. mari bersulang atas nama kelaparan”
GILA!
tersenyum lagi, aku pergi saja.
dia mulai berontak, berteriak!
“kemana kau pergi?”
“sampahsampah, kolong jembatan, koran, trotoar adalah tempat untuk kita, sayang”
“berkenankah dirimu, aku, kita, kusebut korban ketamakan?”
“mungkin tiada kuberi fressia, untai mutiara dari palungpalung Banda”
“hanya selimut ini, sayang, diriku! selimut abadimu, hanya itu!”
“tatap ini sudahkah memastikan diriku : untukmu?”
“jangan pergi sayang, jangan!”
“selama hujan tidak berhenti, selama angin terus bawa badai, kita tidak akan mati kelaparan”
“lalu kita melanglang, sayang! ke sabana! ke stepa! siapa bisa menahan deru langkah kita?”
“hujan akan terus memberi makan kita. sayang.. hujanlah harapan!”
GILA!
suaranya hilang ditelan tikungan. hujan semakin deras, mengeras.
tengah malam kali ini basah, renai semilir telasah, dan hanya gelap jika kau mau tengadah.
telusup kabut bikin mati lampulampu. sepi. sendiri.
kalau hujan memang harapan, kemana purnama malam ini?
Raya Mulyoagung : 18 Desember 2010
sebuah malam.
30 Hari Puisi – #15 Harapan
Purnama berpindah ke matamu. *apaini?
ndak mau ah, tar 6 milyar lebih manusia pada protes suruh balikin purnama ke langit 😀
purnama pindah ke kamarku.
#emangmuat? :))
muat kalo pinjam senternya doraemon 😀
aku koq jadi kedinginan juga ya skr.. 😐
malam itu, aku juga iya. kucing dan orang itu ada, percakapannya yang membuatku terhenti lama menuliskannya.
mengartikan tatapannya itu 😀
hhhhhhhhhh…. #hanya bisa mendesah panjang
benci. benci mereka yang harusnya sekarang digantung di tiang gantungan.